TANGGAPAN KELOMPOK SUPORTER PERSIB BANDUNG “VIKING” TERHADAP PEMBERITAAN SEPUTAR PERSIB BANDUNG DI HARIAN UMUM GALAMEDIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Media Massa (Mass Media) merupakan channel of mass communication, yakni saluran, alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa. Komunikasi massa sendiri artinya penyampaian pesan, gagasan, atau informasi yang ditujukan kepada orang banyak (massa, publik). Adapun karakteristik media massa itu sendiri meliputi :

1. Publisitas, disebarluaskan kepada khalayak.

2. Universalitas, pesannya bersifat umum.

3. Perioditas, tetap atau berkala.

4. Kontinuitas, berkesinambungan.

5. Aktualitas, berisi hal-hal baru.

(Romly, 2003 : 5)

Isi media massa secara garis besar terbagi dalam tiga kategori : berita, opini, feature, karena pengaruhnya terhadap massa (dapat membentuk opini publik), media massa disebut “kekuatan keempat” (the fourth estate) setelah lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif (Romly, 2003 : 5).

Berbicara mengenai media massa dalam bukunya jurnalistik terapan, Asep Syamsul Romly (2003 : 5) berpendapat : “Media yang termasuk kedalam kategori media massa adalah surat kabar, majalah, radio, TV dan film. Kelima media tersebut dinamakan “The Big Five Of Mass Media” (lima besar media massa), media massa sendiri terbagi dua macam, media massa cetak (printed media), dan media massa elektronik (electronic media). Yang termasuk media massa elektronik adalah radio, TV, film (movie), termasuk CD. Sedangkan media massa cetak dari segi formatnya dibagi menjadi enam yaitu :

1. Koran atau surat kabar (ukuran kertas broadsheet atau ½ plano)

2. Tabloid (½ broadsheet)

3. Majalah (½ tabloid atau kertas ukuran polio atau kuarto)

4. Buku (½ majalah)

5. Newsletter (polio atau kuarto, jumlah halaman lazimnya 4 – 8 halaman)

6. Buletin (½ majalah jumlah halaman lazimnya 4 – 8)

(Romly, 2003 : 5)

Pembahasan berikutnya penulis akan menggunakan media massa cetak yaitu surat kabar sebagai media yang akan diteliti, yakni Harian Umum Galamedia. Menurut Kurniawan Junaidi yang dimaksud dengan surat kabar adalah sebagai berikut :

“Sebutan bagi penerbitan pers yang masuk dalam media massa tercetak berupa lembaran berisi tentang berita-berita, karangan-karangan dan iklan serta diterbitkan secara berkala, bisa harian, mingguan, bulanan serta diedarkan secara umum, isinya pun harus aktual, juga harus bersifat universal, maksudnya pemberitaanya harus bersangkut-paut dengan manusia dari berbagai golongan dan kalangan”. (Junaidi, 1991 : 105)

Berkaitan dengan fungsi media atau pers itu sendiri, seperti yang di gariskan dalam pasal 3 Bab II, Undang-undang No. 40 tahun 1999 Tentang Pers, yang menyebutkan bahwa fungsi pers meliputi empat hal yaitu sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial.

Harian Umum Galamedia, merupakan media cetak lokal yang terbit di kota Bandung dan sekitarnya. Merupakan salah satu media yang dalam pelaksanaan kegiatannya sebagai perusahaan pers berusaha untuk mewujudkan salah satu fungsinya sebagai alat informasi bagi masyarakat. Hal ini dapat di lihat dari salah satu rubriknya yaitu Rubrik Olahraga yang menyajikan berita-berita berbagai cabang olahraga.

Adanya kesadaran yang kian tinggi terhadap kualitas kehidupan mendorong orang semakin menyadari akan pentingnya informasi olahraga , itulah sebabya berita atau tulisan yang berkaitan dengan kegiatan olahraga sangat diminati khalayak pembaca. Disamping itu, peristiwa olahraga mengandung unsur-unsur persaingan dan drama manusia dalam pencapaian menjadi pemenang. Itulah sebabnya berita olah raga menepati halaman-halaman utama media massa khususnya surat kabar. Peristiwa olahraga selain mengandung unsur hiburan juga menjadi semacam pintu pelepasan (escaped gate) atau katarsis bagi sebagian besar masyarakat yang ingin mengaktualisasikan dirinya. dalam suatu masa tertentu, peristiwa olahraga dapat memberikan dampak besar bagi media massa, seperti peristiwa disaat Persib Bandung menjuarai Liga Indonesia I tahun 1994 dengan mengalahkan Petrokimia 1-0, keesokan harinya, berita tentang keberhasilan Persib Bandung menjuarai Liga Indonesia di surat kabar dicari pembaca, meski mereka sudah menyaksikan melalui televisi.

Hampir setiap surat kabar sekarang mempunyai halaman olahraga, dengan menyediakan porsi khusus untuk pemberitaan olahraga, liputannya tidak saja pertandingannya sendiri, tetapi juga persiapan-persiapan pertandingan, ramalan-ramalannya, kelanjutan perkembangannya (follow-up story), dan feature-feature-nya. Disamping pertandingannya sendiri baik pertandingan olahraga besar atau kecil, terdapat bahan-bahan berita rutin yang layak dimuat dihalaman surat kabar, seperti data statistik, jadwal, pergantian pemain, fasilitas, pemain-pemain yang cedera dan sebagainya.

Mengingat arti penting olahraga ahli filsafat Lorens Bagus dalam sebuah artikelnya di Tabloid Gema Olahraga edisi 13 Desember 1996, menyatakan

Olahraga membangun watak dan ketahanan mental dalam menghadapi kritis, kasus lain dalam hidup bagi generasi muda aktifitas olahraga memainkan peran mendidik yang unik, selain merangsang semangat persaingan yang sehat, olahraga juga mengajarkan mereka bersifat hormat terhadap sesama ; mengakui kelebihan orang lain dan menerima kelemahan diri, sikap ini meningkatkan rasa percaya diri mereka. (Gema Olahraga 1996 : 2)

Rubrik olahraga merupakan salah satu rubrik di Harian Umum Galamedia. Rubrik ini memuat kolom yang tulisan atau informasi beberapa cabang olahraga nasional maupun internasional, Sebagai penerapan dari empat fungsi pers yakni sebagai media informasi, Harian Umum Galamedia dalam kegiatan keredaksionalannya menyajikan suatu informasi berupa berita, salah satu nya berita olahraga.

Dalam penelitian ini penulis menekankan pada pemberitaan tim sepak bola Persib Bandung. Sebagai media massa lokal untuk memenuhi salah satu fungsinya Harian Umum Galamedia secara kontinyu memberikan informasi mengenai tim sepak bola Persib Bandung, dengan selalu memberikan ruang atau tempat pada setiap terbitannya dengan selalu menyuguhkan pemberitaan mengenai Persib Bandung seperti ulasan pertandingan, profil pemain, pelatih, data statistik, jadwal, pergantian pemain, fasilitas, pemain-pemain yang cedera dan sebagainya. Beritanya disajikan secara etis, tajam dan akurat bagi seluruh pendukung Persib Bandung terlebih untuk kelompok suporter Persib Bandung “Viking”.

Dari hari ke hari, Harian Umum Galamedia sangat identik dengan Persib Bandung, dengan selalu memberikan informasi secara rutin mengenai tim sepak bola kebanggaan Kota Bandung ini seperti halnya pada saat Persib Bandung berhasil meraih kemenangan pertama di Liga Indonesia XII setelah kalah beruntun di empat pertandingan awal kesokan harinya hampir 2 ½ halaman Harian Umum Galamedia edisi Senin, 6 February 2006 dihiasi dengan berita seputar Persib. Hal ini menandakan betapa identiknya Harian Umum Galamedia dengan pemberitaan seputar Persib Bandung, karena seperti diutarakan oleh redaktur olahraga Harian Umum Galamedia, Bapak Akhmad Zall yang menyatakan bahwa 75 % berita di rubrik olahraga merupakan berita seputar Persib Bandung..

Tidak lepas daripada hal tersebut tentunya sangat erat kaitannya dengan “Viking”, sebagai kelompok suporter Persib yang berdiri sejak tahun 1993, “Viking” secara rutin mengikuti perkembangan Persib baik secara langsung maupun tidak, meskipun masih kelompok suporter Persib lainnya seperti, Boboko, Bomber, Robokop, Blue Flowers. Viking merupakan kelompok terbesar yang anggotanya berjumlah 30524 yang tersebar di wilayah Bandung dan sekitarnya.

Viking sebagai kelompok mayoritas pendukung Persib Bandung tentunya sangat membutuhkan informasi seputar Persib Bandung, baik itu informasi mengenai ulasan pertandingan, profil pemain, pelatih, data statistik, jadwal, pergantian pemain, fasilitas, pemain-pemain yang cedera dan sebagainya. dan informasi tersebut salah satunya di dapat dengan membaca pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia.

Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk mempermudah pembahasan, maka penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Bagaimana tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap unsur grafis dalam pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia ?

2. Bagaimana tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap nilai berita dalam pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia ?

3. Bagaimana tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap isi berita dalam pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia?

4. Bagaimana tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap frekuensi penyajian pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia?

1.3 Maksud dan tujuan penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” mengenai pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap unsur grafis dalam pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia .

2. Untuk mengetahui tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap nilai berita dalam pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia.

3. Untuk mengetahui Bagaimana tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap isi berita dalam pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia.

4. Untuk mengetahui Bagaimana tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap frekuensi penyajian pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia.

1.4 Kegunaan penelitian

1.4.1 Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan studi tentang media cetak atau surat kabar pada umumnya.

1.4.2 Secara Praktis

Penelitian ini di harapkan dapat mengetahui kebenaran dari proses komunikasi massa khususnya dari segi efek Media. Dalam kaitan ini adalah bagaimana pemberitaan seputar Persib Bandung menerpa kelompok suporter “Viking”.

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Kerangka Teoritis

Dalam melaksanakan penelitian ini, kiranya penulis menganggap cukup relevan dengan menggunakan teori Uses and Gratification,.

Dalam buku Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Onong Uchjana Effendy mengemukakan bahwa :

Pendekatan Uses and Gratification menempatkan manusia sebagai khalayak yang bersifat aktif dalam menghadapi terpaan pesan melalui media. Pesan yang diterima oleh khalayak, diolah sesuai bidang pengalaman yang dimiliki masing-masing khalayak dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Pendekatan ini pertama kali dikemukakan oleh Elihu Katz pada tahun 1959 melalui hasil penelitian yang menunjukan bahwa orang yang berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi massa yang sama untuk kegunaan yang berbeda-beda. (Effendy, 1993 : 289).

Istilah Uses and gratification timbul dari sikap aktif khalayak dalam menggunakan media dari pemenuhan kebutuhan khalayak melalui penggunaan media tersebut. Model Uses and Gratification menunjukan bahwa, yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap prilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak.

Jadi bobotnya ialah khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Asumsi Uses and Gratification yang diungkapkan oleh, Tan yaitu :

1. Penggunaan media pada akhirnya untuk mencapai suatu tujuan. Kita menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya spesifik, kebutuhan ini berkembang dalam lingkungan social kita.

2. Khalayak memilih jenis dan isi media untuk memenuhi isi kebutuhan. Jadi khalayak terlibat dalam satu proses komunikasi massa dan mereka dapat mempengaruhi media untuk kebutuhan-kebutuhan mereka secara lebih cepat dibandingkan dengan media yang dapat menguasai mereka.

3. Disamping media massa sebagai sumber informasi maka ada pula berbagai sumber lain yang dapat memuaskan kebutuhan khalayak. Oleh karena itu media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain. Dari sekian banyak sumber yang bukan media yang dapat memuaskan kebutuhan antara lain misalnya keluarga, teman-teman, komunikasi antar pribadi (dengan media, tanpa media), mengisi waktu luang bahkan minum obat tidur.

4. Khalayak mengetahui kebutuhan tersebut dan dapat memenuhi jika dikehendaki, juga mengetahui alasan-alasannya untuk menggunakan media massa. (Liliweri, 1991 : 134)

Dalam model ini khalayak bersifat aktif dalam menghadapi terpaan pesan, karena pesan yang diterima oleh khalayak diolah sesuai bidang yang dimiliki masing-masing khalayak dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Jadi pesan-pesan yang terdapat di media massa surat kabar harus dapat menarik perhatian khalayak dengan memperhatikan antara lain daya tarik pesan yang disampaikan dalam arti kata pemberitaan seputar Persib Bandung disusun secara mantap baik dalam unsur grafis, kualitas berita, isi berita dan frekuensi penyajian berita, agar pemberitaan tersebut dapat menarik perhatian khalayak baik dalam sikap dan persepsi khalayak tentang pemberitaan seputar Persib Bandung.

Adapun Sikap adalah kecenderungan berpikir, berpersepsi, berpikir, dan mau dalam menghadapi ide, situasi atau nilai (Soemirat dan Ardianto, 2002 : 116), sedangkan Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi (Sensory Stimuli). Faktor yang sangat mempengaruhi persepsi adalah perhatian. Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah, (Kenneth E. Andersen 1972:46).

1.5.2 Kerangka Konseptual

Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, orang akan terdorong untuk mencari informasi yang dapat menambah wawasan tentang Persib Bandung, untuk itu dia memerlukan stimuli yang dapat memuaskan kebutuhannya yang dalam hal ini adalah pemberitaan seputar Persib bandung sebagai salah satu berita yang dapat memberikan informasi tentang Persib Bandung.

Berdasarkan apa yang menjadi bahan penelitian penulis, maka berdasarkan pendekatan Uses and Gratification yang mengatakan bahwa pendekatan Uses and Gratification menempatkan manusia sebagai khalayak yang bersifat aktif dalam menghadapi terpaan pesan melalui media. Dalam hal ini yang menjadi khalayak yaitu pembaca Harian Umum Galamedia Bandung kelompok suporter Persib Bandung “Viking”, kemudian pesan adalah pemberitaan Persib, serta media yang dimaksudkan disini adalah Harian Umum Galamedia Bandung. Karena pemberitaan Persib yang ada pada Harian Umum Galamedia disajikan secara kontinyu, maka konsep dari penelitian ini adalah bagaimana penyajian berita Persib yang terdapat pada surat kabar tersebut.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel utama adalah “Pemberitaan seputar Persib Bandung” di H.U Galamedia Bandung

1.6 Operasional Variabel

Penelitian ini terdiri dari satu variabel yang terdiri dari beberapa indikator variabel.

Variabel


Indikator


Alat Ukur

Pemberitaan Seputar Persib Bandung


Unsur Grafis


- Ukuran huruf

- Ilustrasi foto

- Tata Letak

Sumber : Iwan Wirya, 1999

Nilai Berita


- Aktualitas

- Faktual

- Kedekatan (proximity)

- Menarik

Sumber : Romly, 2003

Isi Berita


- Unsur 5W +1H

- Unsur Kejelasan

- Objektivitas

- Gaya Bahasa

Sumber : Hikmat, 2005

Frekuensi Penyajian


-Sering tidaknya berita tersebut muncul

-Banyak tidaknya berita tersebut muncul

Sumber : Liliweri, 1992

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan cara mempelajari masalah-masalah dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat, serta situasi-situasi tertentu dengan tujuan penelitian yaitu menggambarkan fenomena secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. (Rakhmat, 2002:22)

Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan Winarno Surachmad yang mengatakan : “Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang yang mencakup berbagai teknik diantaranya adalah penyelidik yang menuturkan, menganalisis dan mengklarifikasikan penyelidik dengan teknik survey, interview, angket, observasi, studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisis kuantitatif, studi kooperatif atau operasional“. (Surachmad, 1982 : 139)

Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia.

1.7.2 Populasi

Palte seperti dikutip oleh Singarimbun dan Sofian Effendi mengungkapkan tentang definisi populasi sebagai berikut :“Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga”. (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1982 : 108).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Pembaca Harian Umum Galamedia yang merupakan anggota kelompok suporter Persib Bandung “Viking”, populasi tersebar di seluruh bandung, tempat berkumpulnya para anggota Viking di setiap wilayah disebut “distrik”, sedangkan distrik-distrik yang ada di Bandung berjumlah 37 distrik,

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari “Viking”, para anggota suporter Persib Bandung “Viking” di satu daerah disebut “distrik” dengan jumlah keseluruhan berjumlah 37 distrik yang tersebar di Kota Bandung dan sekitarnya, dengan jumlah anggota keselurahan sebanyak 30.524 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Populasi Anggota Viking Tiap Distrik

No


Nama Distrik


Jumlah Anggota

1


Distrik Cimahi


780

2


Distrik Ciwastra


1229

3


Distrik Pasir Koja


1019

4


Distrik Dago


820

5


Distrik Sayati


455

6


Distrik Banjaran


1942

7


Distrik Ciwidey


1060

8


Distrik Bandung Timur


386

9


Distrik Bandung Utara


526

10


Distrik Majalaya


462

11


Distrik Cibangkong


346

12


Distrik Kebaktian


506

13


Distrik Pacet


464

14


Distrik Gedebage


1044

15


Distrik Batujajar


584

16


Distrik Cikalong Wetan


840

17


Distrik Padalarang


886

18


Distrik Panghegar


900

19


Distrik Soreang


1741

20


Distrik Buah Batu


1896

21


Distrik Cempaka


492

22


Distrik Riung Bandung


896

23


Distrik Antapani


891

24


Distrik Cibaduyut


1146

25


Distrik Cijerah


590

26


Distrik Nata Endah


547

27


Distrik Cibolerang


634

28


Distrik Cigondewah


1023

29


Distrik Rancaekek


894

30


Distrik Jatinangor


828

31


Distrik Baleendah


711

32


Distrik Kebon Bangkil


466

33


Distrik Cicalengka


804

34


Distrik Sarijadi


1517

35


Distrik Bumi Asri


442

36


Distrik Margahayu Kencana


426

37


Distrik Andir


331

Jumlah Total


30524 anggota


Sumber : Viking (Februari 2006)

1.6.3 Sampel

Sampel merupakan sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari. (Sarwono, 2001:75)

Dalam mengambil sampel peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara Proporsional Random Sampling (proportionate stratified random sampling), teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. (Sugiyono, 2003 : 60)

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus dari Yamane (Jalaluddin Rakhmat 1995 : 82), sebagai berikut :

N

n = ------------------

N . (d) 2 + 1

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d = Nilai presisi atau tingkat kesalahan yang ditetapkan sebesar 10%

Kemudian dari rumus tersebut akan didapatkan jumlah sampel dari populasi yang jumlahnya 30.524 anggota sebagai berikut :

30524

n = ---------------------------

30524. (10/100) 2 + 1

30524

clip_image001n = = 99.67 = dibulatkan menjadi 100 Responden

306.24

Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden.

Adapun pembagian jumlah anggota dari tiap distriknya untuk dijadikan sampel akan digunakan rumus yang dikemukakan oleh Masri Singarimbun (1990:89) sebagai berikut :

PK

clip_image002Nk = . n

P

Keterangan :

n = Jumlah seluruh anggota

Pk = Jumlah anggota populasi yang terdapat dalam kelompok ke – k

P = Jumlah populasi seluruhnya

Nk = Jumlah anggota sampel dalam kelompok ke - k

Berdasarkan rumus tersebut akan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1.2

Jumlah Sampel Dari Tiap-tiap distrik Viking

No


Nama Distrik


Populasi


Proses Perhitungan


Sampel

1


Distrik Cimahi


780


780/30524 x100 = 2.555 ~ 3


3

2


Distrik Ciwastra


1229


1229/30524 x100 = 4.026 ~ 4


4

3


Distrik Pasir Koja


1019


1019/30524 x100 = 3.338 ~ 3


3

4


Distrik Dago


820


820/30524 x100 = 2.686 ~ 3


3

5


Distrik Sayati


455


455/30524 x100 = 1.490 ~ 1


1

6


Distrik Banjaran


1942


1942/30524 x100 = 6.362 ~ 6


6

7


Distrik Ciwidey


1060


1060/30524 x100 = 3.472 ~ 3


3

8


Distrik Bandung Timur


386


386/30524 x100 = 1.264 ~ 1


1

9


Distrik Bandung Utara


526


526/30524 x100 = 1.723 ~ 2


2

10


Distrik Majalaya


462


462/30524 x100 = 1.513 ~ 1


1

11


Distrik Cibangkong


346


346/30524 x100 = 1.133 ~ 1


1

12


Distrik Kebaktian


506


506/30524 x100 = 1.655 ~ 2


2

13


Distrik Pacet


464


464/30524 x100 = 1.520 ~ 2


2

14


Distrik Gedebage


1044


1044/30524 x100 = 3.420 ~ 3


3

15


Distrik Batujajar


584


584/30524 x100 = 1.913 ~ 2


2

16


Distrik Cikalong Wetan


840


840/30524 x100 = 2.751 ~ 3


3

17


Distrik Padalarang


886


886/30524 x100 = 2.902 ~ 3


3

18


Distrik Panghegar


900


900/30524 x100 = 2.948 ~ 3


3

19


Distrik Soreang


1741


1741/30524 x100 = 5.703 ~ 6


6

20


Distrik Buah Batu


1896


1896/30524 x100 = 6.211 ~ 6


6

21


Distrik Cempaka


492


492/30524 x100 = 1.611 ~ 2


2

22


Distrik Riung Bandung


896


896/30524 x100 = 2.935 ~ 3


3

23


Distrik Antapani


891


891/30524 x100 = 2.919 ~ 3


3

24


Distrik Cibaduyut


1146


1146/30524 x100 = 3.754 ~ 4


4

25


Distrik Cijerah


590


590/30524 x100 = 1.932 ~ 2


2

26


Distrik Nata Endah


547


547/30524 x100 = 1.792 ~ 2


2

27


Distrik Cibolerang


634


634/30524 x100 = 2.077 ~ 2


2

28


Distrik Cigondewah


1023


1023/30524 x100 = 3.351 ~ 3


3

29


Distrik Rancaekek


894


894/30524 x100 = 2.928 ~ 3


3

30


Distrik Jatinangor


828


828/30524 x100 = 2.712 ~ 3


3

31


Distrik Baleendah


711


711/30524 x100 = 2.329 ~ 2


2

32


Distrik Kebon Bangkil


466


466/30524 x100 = 1.52 ~ 2


2

33


Distrik Cicalengka


804


804/30524 x100 = 2.633 ~ 3


3

34


Distrik Sarijadi


1517


1517/30524 x100 = 4.969 ~ 5


5

35


Distrik Bumi Asri


442


442/30524 x100 = 1.448 ~ 1


1

36


Distrik Marken


426


426/30524 x100 = 1.395 ~ 1


1

37


Distrik Andir


331


331/30524 x100 = 1.084 ~ 1


1

Total


30524


100

1.7.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Penyebaran Angket, yaitu usaha mengumpulkan informasi dengan cara pertanyaan tertulis dan dibagikan pada anggota kelompok suporter Persib Bandung “Viking”.

“Angket (Self - Administered Questionaire) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) atas atau menjawab pertanyaan yang diajukan”. (Soehartono, 2002 : 65).

2. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara. (Nazir, 1999 : 234), adapun wawancara dilakukan kepada Redaktur Olahraga Harian Umum Galamedia.

3. Study kepustakaan yaitu usaha untuk mengumpulkan data-data, mencari teori-teori untuk dapat mendukung menjelaskan masalah yang penulis bahas.

1.7.5 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data (data processing). Pengolahan data mencakup kegiatan mengedit (editing) data dan mengkode (coding) data. Mengedit data adalah kegiatan memeriksa data yang terkumpul, apakah sudah terisi secara sempurna atau tidak, lengkap atau tidak, cara pengisiannya benar atau tidak, belum lengkap atau belum benar cara pengisiannya.

Mengkode data berarti memberikan kode-kode tertentu kepada masing-masing kategori atau nilai dari setiap variabel yang dikumpulkan datanya. Setelah pengolahan data, berikutnya tinggal menganalisis dan menginterpretasikan data. Setelah semua data dikodekan, selanjutnya data tersebut ditabulasi sesuai dengan susunan sajian data yang dibutuhkan untuk menjawab masing-masing masalah. (Sanapiah, 1989 : 33-34).

1.8 Lokasi dan Waktu penelitian

1.8.1 Lokasi Penelitian

Obyek penelitian pada penelitian ini adalah di Bagian Redaksi Rubrik “Olahraga” Harian Umum Galamedia, Jl. Sekelimus Barat No.6 Bandung 40256 Telp. (022) 7511286 Fax. 7505009 dan di distrik-distrik Kelompok Suporter Persib Bandung “Viking”

1.8.2 Waktu Penelitian

Penelitian yang akan penulis laksanakan dimulai pada bulan Desember 2005 dan diperkirakan hingga bulan Juni 2006. mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga ke penyelesaian dengan perincian waktu pada tabel 1.3 berikut :

File Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program