Penetapan Harga Dengan Metode Cost-Plus Sebagai Upaya Memperoleh Laba

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi untuk menghasilkan devisa, dua diantaranya dapat diperoleh melalui pariwisata dan pemasukan dari tenaga kerja seperti TKI, TKW dan Tenaga Kerja Pelaut. Hal ini berarti Indonesia dapat meningkatkan penerimaannya di sektor non migas sehingga tidak hanya mengharapkan penerimaan dari sektor migas saja.
Untuk memajukan bidang pariwisata dan tenaga kerja itu sendiri selain kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat juga diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung. Salah satu sarana dan prasarana yang cukup mempunyai peranan penting adalah usaha perjalanan / travel agent, karena turut memiliki peran yang mendasar dalam tata niaga pariwisata di Indonesia dan juga ketenagakerjaan karena dapat memperoleh kemudahan dan keringanan dalam melakukan perjalanan untuk berlibur, berbisnis maupun bekerja.
Namun dengan mulai dilakukannya direct selling oleh airlines dengan menggunakan sistem IT yang modern, sehingga para pemakai jasa airlines bisa dengan mudah melakukan pembelian ticket melalui internet dengan menggunakan kartu kredit untuk proses pembayarannya. Hal ini berdampak pada peran travel agent sebagai mitra airlines yang lama kelamaan akan hilang, sehingga travel agent pun perlu melakukan perubahan-perubahan agar dapat bertahan hidup.
Melakukan perubahan tersebut harus ditunjang dengan memiliki basis modern IT dan staff professional serta harus memiliki networking dan modal yang kuat, dan juga perlu dilakukan perubahan pada pola berbisnis dengan upaya spesialisasi baik dari segmen pasar maupun daya beli pasar misalnya mengkhususkan diri pada pelayanan perjalanan bisnis atau perjalanan wisata dengan membuat paket-paket khusus bulan madu, paket turnamen golf, paket petualangan, dan lain-lain.
Lain halnya yang dilakukan pada PT. Intrapola Marina Tour & Travel, spesialisasi yang dilakukan yaitu dengan lebih memfokuskan diri pada satu sisi bisnis perjalanan, yaitu jasa penyedia tiket untuk para pekerja kelautan yang akan bekerja keluar negeri ataupun kembali ke Negara asalnya. Sisi bisnis ini belum banyak digeluti oleh travel agent lainnya dan juga belum bisa disentuh oleh airlines karena dalam hal penyediaan ticketnya harus memenuhi persyaratan-persyaratan keimigrasian yang rumit dalam hal dokumen-dokumen perjalanan sehingga tidak bisa dilakukan hanya melalui internet. Dan untuk memberikan harga yang kompetitif, dilakukanlah kerja sama khusus dengan berbagai airlines dan juga menjalin hubungan yang baik dengan berbagai travel agent di negara-negara lain.
Dengan adanya kerjasama tersebut memberikan nilai tambah bagi perusahaan karena bisa mendapatkan harga lebih rendah dibandingkan travel agent lain dan juga mendapatkan keuntungan dari perbedaan kebijakan penetapan harga airlines antar negara sehingga mengakibatkan adanya kekuatan perusahaan untuk menetapkan harga jual yang lebih kompetitif agar dapat diperoleh laba yang maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian kembali terhadap harga jual mengingat laba seringkali dipakai sebagai suatu ukuran untuk menilai sukses atau tidaknya manajemen suatu perusahaan. Dan harga jual menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi laba tersebut.
Dalam penetapan harga jual yang kompetitif, perusahaan harus mengetahui strategi-strategi yang dapat digunakan dan harus melakukan efisiensi biaya, karena kesalahan dalam penetapan harga akan mengakibatkan penurunan pendapatan dan pangsa pasar yang akhirnya berdampak pada terjadinya penurunan laba yang diperoleh.
Metode yang diterapkan oleh PT Intrapola Marina Tour & Travel baik dan perhitungan biaya penjualan menggunakan metode yang standard yaitu menghitung seluruh biaya, baik biaya langsung produk (net fare) maupun biaya tidak langsung (biaya penjualan, biaya administrasi dan umum) dengan dikenakan seluruh biaya tersebut ke produk. Belum ada pemisahan antara biaya variabel dan biaya tetap sehingga hal itu mempengaruhi terhadap penetapan harga jual produk (tiket).
Harga jual tiket merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan Tour & Travel, karena disitulah kunci dalam memenangkan persaingan. Banyak perusahaan Tour & Travel yang terpaksa gulung tikar karena penjualan yang diperoleh tidak mampu menutupi biaya-biaya operasionalnya. Hal itu salah satunya disebabkan oleh kurangnya daya saing perusahaan, terutama dalam penetapan harga jual tiket. Konsumen jelas akan memilih tiket yang sama dengan harga yang paling rendah.
Hal ini membuat penulis tertarik untuk menganalisis secara dalam bagaimana cara penetapan harga jual tiket internasional khusus tenaga kerja kelautan yang ditetapkan PT Intrapola Marina Tour & Travel sehingga dapat memaksimalkan laba dan dapat tetap bertahan di dalam industri perjalanan dengan persaingan yang ketat dan bermaksud untuk mengangkatnya sebagai topik skripsi dengan judul:
“ANALISIS PENETAPAN HARGA DENGAN METODE COST-PLUS PRICING SEBAGAI UPAYA MEMPEROLEH LABA PADA
PT INTRAPOLA MARINA TOUR & TRAVEL”




B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah dari penelitian ini.
Adapun masalah-masalah tersebut adalah:
1. Bagaimana metode perhitungan biaya penjualan pada PT Intrapola Marina Tour & Travel?
2. Bagaimana metode penetapan harga jual ticket internasional khusus tenaga kerja kelautan melalui metode cost plus pricing yang ditetapkan oleh perusahaan?
3. Bagaimana penetapan harga jual itu dilakukan agar perusahaan dapat memperoleh laba?
4. Apakah harga jual yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat dikatakan cukup kompetitif atau tidak?
5. Apakah perhitungan biaya penjualan dan harga jual yang ditetapkan oleh PT Intrapola Marina Tour & Travel telah sesuai dengan teori akuntansi?

C. Batasan Masalah
Berdasarkan beberapa identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi hanya pada masalah berikut:
File Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program