KOMBINASI PRODUK (Menganalisis lingkungan internal dan eksternal dari PT. Coca-Cola Amatil Indonesia

PENDAHULUAN

A. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis lingkungan internal dan eksternal dari PT. Coca-Cola Amatil Indonesia yaitu untuk mengetahui faktor- faktor apa yang menjadi kekuatan serta kelemahan dari perusahaan serta mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan serta merumuskan strategi pemasaran yang terbaik dan cocok bagi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan memperhitungkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (ancaman dan peluang) untuk menghadapi persaingan dan perubahan lingkungan pada industri minuman.
Kekuatan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah Riset and Development yang intensif, pertumbuhan penjualan, Brand Image, loyalitas konsumen, keadaan distribusi dan pangsa pasar, harga produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan terlatih. Kelemahannya adalah: ketersediaan bahan baku dan biaya produksi yang tinggi, yang menjadi peluang PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah segmen pasar, pertumbuhan pasar, respon terhadap promosi, kestabilan struktur harga dan perkembangan produk dan ancaman dari PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah persaingan produk teh, kebijakan pemerintah, perubahan selera konsumen, masuknya pesaing baru, perang harga dan fluktuasi nilai tukar asing.
Posisi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia berada pada kuadran I dengan wilayah kekuatan lebih besar dari pada peluang sehingga perusahaan harus bisa menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang. Perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang cukup agresif agar dapat tetap mempertahankan persaingan pada industri minuman ringan.
Dengan perubahan dan penyesuaian sistem perekonomian di Indonesia maupun dunia saat ini, di mana sistem perekonomian saat ini mengacu pada persaiangan dalam penciptaan Produk / Jasa pada sistem pembelajaran berbasis Mutu dan Kualitas serta formasi produk / jasa di mata konsumen yang ke depan dihadapkan pada sistem perekonomian Global / bebas. Hal ini menuntut agar mahasiswa lebih kritis dalam hal belajar yang dimaksudkan untuk membantu kelancaran dan keberhasilan mahasiswa tersebut.
Sesuai dengan ketentuan di atas, maka mahasiswa Sekolah Perguruan Tinggi Khususnya mahasiswa Ekonomi diharapkan untuk melaksanakan penelitian / analisa terhadap Penciptaan Produk / Jasa yang dijadikan sebagai Tugas Akhir khususnya pada mata kuliah Manajemen Operasi Lanjutan. Sebelum melaksanakan penelitian / analisa setiap mahasiswa harus membuat dan menyusun perincian dan laporan sesuai Proyek Tugas Akhir yang akan mereka buat.
Adapun isi dari Analisa laporan adalah suatu rancangan kerja Kombinasi Produk / Jasa yang dibuat oleh mahasiswa sendiri berdasar atas data produksi suatu perusahaan, sehingga produk / jasa yang akan dibuat / dirancang dalam analisa tersebut masih bersifat spekulatif / perkiraan. Sedangkan, isi dari laporan adalah penerapan yang nyata daripada analisa yang telah diajukan dan tentunya telah melalui proses yang nyata / perhitungan secara matematis dengan metode – metode Linear Programming, yaitu :
1. LP Metode Grafik
2. LP Metode Simplek

B. GAMBARAN UMUM
Semua organisai / Perusahaan mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Produk adalah sesuatu atau kebutuhan yang mampu memberikan kepuasan, bisa berupa barang ataupun jasa. Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan para konsumen. Berbagai desain produk dan jasa baru muncul menjadi kenyataan karena seseorang percaya bahwa ada kebutuhan akan produk dan jasa tersebut. Adalah tanggung jawab para manajer untuk selalu menemukan produ-produk dan jasa-jasa baru yang mungkin ditawarkan oleh organisasi.
Kemajuan tekhnologi yang begitu pesat, mengakibatkan segala sesuatu dengan cepat kelihatan ketinggalan jaman karena telah usang. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap usaha bidang industri. Untuk itu, maka mereka melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Kegiatan dari penelitian ini sangat bermacam-macam. Kegiatan yang merupakan tujuan paling penting adalah mengenai mengembangkan berbagai produk dan jasa baru, karena kemungkinan-kemungkinan akhir suatu produk sering sangat besar dan produk baru dapat melipatgandakan bisnis organisasi. Penelitian ini bisa berupa Kombinasi antara beberapa produk dengan tujuan memaksimumkan keuntungan dan juga meminimumkan biaya, sehingga Perusahaan memperoleh banyak keuntungan / laba dengan mencapai Nilai Optimum target yang sudah direncanakan melalui penelitian tersebut.
Penelitian dan pengembangan Produk / Jasa ini bisa dilakukan melalui perhitungan secara matematis Linear Programming yang mencakup dua model yaitu :

1. LP Metode Grafik yaitu sebagai dasar untuk pembentukan metode pemecahan ( solusi ) yang umum melalui Algoritma Simpleks.
2. LP Metode Simplek, Yaitu untuk mencari / menentukan Nilai Optimum dari Kombinasi beberapa Produk.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas beserta semua ilmu dan metode – metode perancangan dan perhitungan yang menyangkut materi Produk / Jasa yang di antaranya adalah :
1. Perancangan dan Pengembangan Produk
2. Peluang produk
3. Strategi Produk
4. Kualitas Produk
5. Tahap-tahap pengembangan Produk
6. Peluang munculnya Produk baru di pasar
7. Penerapan Linear Programming dan metode Simplek dalam Kombinasi Produk
Merupakan beberapa permasalahan yang mendasar dalam ilmu mata kuliah Manajemen Operasional Lanjutan dan perlu dikaji lebih mendalam. Dalam mengkaji dan menjabarkan materi / laporan, penyusun mengumpulakan bahan-bahan / materi dan kasus / permasalahan Produksi dari Laporan data Perusahaan, dari buku-buku maupun dari internet serta juga konsultasi dengan dosen mata kuliah yang bersangkutan sebagai kelengkapan dan kesempurnaan materi, teori, maupun analisa / rancangan laporan yang disajikan. Berdasarkan topic bahasan dan materi di atas, maka penyusun dalam tugas Akhir ini mengambil topic / judul “Kombinasi Produk”.



C. PERUMUSAN MASALAH
Hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat akan menjalani siklus kehidupan. Perubahan pasar, kemajuan teknologi baru, dan faktor-faktor lain selalu menciptakan kecenderungan baru dalam desain berbagai produk. Kecenderungan pertama yang tampak akhir-akhir ini adalah bahwa banyak perusahaan mengurangi macam produk dan menghentikan pembuatan barang-barang dalam garis produknya yang hanya menguntungkan secara marginal. Hal ini disebabkan semakin langkanya bahan mentah, kekuatiran pengendalian harga, sumber daya alam dan energi yang semakin terbatas dan kondisi-kondisi ekonomi lainnya. kecenderungan kedua adalah bahwa banyak perusahaan mencoba untuk menyederhanakan produk-produk mereka melalui perancangan kembali bagian-bagian dan komponen-komponen sehingga unit-unit dengan jumlah lebih sedikit akan melakukan pekerjaan yang sama.
Belakangan, dalam kurun waktu satu setengah tahun terakhir, dominasi Sosro mulai “digoyang” oleh masuknya pemain baru di bisnis minuman teh dengan nama besar bahkan mendunia. PT Coca Cola Amatil Indonesia meluncurkan produk teh dalam kemasan botol dengan nama Freshtea. Belakangan, untuk menjangkau segmen konsumen yang lebih besar lagi, di akhir tahun 2002 Coca-Cola menyediakan Freshtea dalam kemasan kotak yang diistilahkan sebagai kemasan santai. Mengutip ucapan dari Sanjay Guha, Managing Director PT Coca-Cola Amatil Indonesia, pasar minuman siap saji khususnya teh di Indonesia belum berkembang. Pihaknya melihat ini merupakan potensi besar yang dapat dikembangkan. “Teh adalah minuman yang sangat populer dan sudah menjadi tradisi bagi bangsa Indonesia. Kami memiliki komitmen untuk mempersembahkan kepada konsumen minuman teh siap saji yang berkualitas dengan cita rasa terbaik,” katanya. Apalagi sebutnya, konsumsi produk Coca-Cola di Indonesia baru mencapai jumlah 19 porsi saji per kapita per tahun dan termasuk yang paling rendah di Asia. Dia berharap, kehadiran Freshtea dapat meningkatkan konsumsi tersebut dan pada gilirannya meningkatkan revenue perusahaan. Di tempat terpisah, Bambang Chriswanto, National Corporate Affairs Manager PT Coca-Cola Amatil Indonesia mengatakan, tujuan pihaknya menyediakan Freshtea dalam kemasan santai tak lain ingin memberikan alternatif pilihan bagi konsumen terutama konsumen yang memiliki karakteristik aktif dan kerap melakukan perjalanan.“Awalnya kita memang hanya menyediakan Freshtea dalam kemasan isi ulang atau botol. Namun seiring dinamika kebutuhan konsumen yang memiliki karakteristik seperti disebutkan di atas, kami melihat bahwa konsumen perlu diberi alternatif,” katanya. Ditambahkan, gaya hidup konsumen dalam menikmati teh ternyata telah berubah. Di sela-sela kegiatan aktifnya seperti berwisata konsumen masih ingin menikmati teh. Oleh karena itu Freshtea melihat ini sebagai peluang yang tidak cocok dimasuki Freshtea kemasan isi ulang yang relatif ada kekurangannya dari segi kepraktisan. Dari 10 pabrik yang memproduksi Freshtea, baru pabrik di Cibitung, Bekasi, yang menghasilkan kemasan santai dengan kapasitas produksi 1000 kemasan per menit. Bambang mengatakan, respon konsumen terhadap Freshtea dalam kemasan santai cukup baik, yang terefleksi pada pertumbuhan penjualan yang cukup tinggi kendati belum bisa menyamai penjualan Freshtea dalam kemasan isi ulang. Namun ini katanya semata-mata hanya masalah timing. “Soalnya, kemasan isi ulang lebih dulu hadir ketimbang kemasan santai. Ke depan, bukan tidak mungkin keduanya akan sama besarnya,” kata Bambang.
Apakah PT Coca Cola Amatil Indonesia telah mancapai Nilai Optimum dalam memproduksi Produk Freshtea dalam kemasan Kotak ?

D. HIPOTESIS
Berdasarkan dinamika kebutuhan konsumen yang memiliki karakteristik aktif dan kerap melakukan perjalanan, maka Produk Freshtea dengan kemasan Kotak / kemasan santai jelas memberikan respon yang luar biasa di kalangan konsumen yang terefleksi pada pertumbuhan penjualan yang cukup tinggi pada produk Freshtea kemasan Kotak / kemasan santai. Berdasarkan data bahwa dari 10 pabrik yang memproduksi Freshtea, pabrik di Cibitung, Bekasi, mampu menghasilkan kemasan santai dengan kapasitas produksi 1000 kemasan per menit.
Berdasar pada fakta dan realita di atas, maka PT Coca Cola Amatil Indonesia telah mencapai Nilai Optimum dalam memproduksi Produk Freshtea dalam kemasan Kotak.

E. METODE ANALISIS DATA
1. Untuk mengetahui variabel-variabel yang diduga mempengaruhi nilai Keuntungan / Laba ( Nilai Z ) produk Fresh tea kemasan Kotak digunakan model analisis sebagai berikut :
File Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program