BAB I
PENDAHULUAN
1
Profesi Akuntan Publik diperlukan untuk dapat memberikan pendapat
atas kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak
memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan
pemakainya. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar
auditor dapat memberikan jaminan mutlak (absolute assurance) mengenai
hasil akhir proses audit yaitu laporan auditor.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kinerja seseorang dalam
suatu bidang pekerjaan, adalah dengan menentukkan besarnya tingkat
kompetensi, professionalisme dan juga komitmen terhadap bidang yang
ditekuninya. Suatu komitmen organisasional menunjukkan suatu daya dari
seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian
organisasi. Oleh karena itu komitmen organisasional akan menimbulkan rasa
ikut memiliki (sense of belonging) bagi pekerja terhadap organisasi.
Disamping komitmen organisasional juga perlu adanya orientasi
professional yang mendasari timbulnya komitmen professional yang
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja. Para professional merasa lebih
senang mengasosiasikan diri mereka dengan organisasi profesi mereka dalam
melaksanakan tugas-tugasnya dan mereka juga lebih ingin untuk mentaati
norma, aturan dan kode etik profesi akuntan dalam memecahkan masalah-
masalah yang mereka hadapi.
1
2
Kode Etik Akuntan adalah norma perilaku yang mengatur hubungan
antara akuntan dengan klien, antara akuntan dengan teman sejawatnya dan
antara profesi dengan masyarakat. Dalam pasal 1 (ayat 2) Kode Etik Akuntan
Indonesia dinyatakan bahwa:”Setiap anggota harus mempertahankan
intergritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugas-tugasnya”. Dalam
mempertahankan obyektivitas dia akan bertindak adil tanpa dipengaruh
tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadi. Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan yang berpraktik
sebagai akuntan publik bertanggung jawab melaksanakan pasal-pasal yang
tercantum dalam Kode Etik Akuntan Indonesia.
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi kepuasan hidup, karena sebagian besar waktu manusia
dihabiskan ditempat kerja. Profesi Akuntan merupakan pilihan karier yang
menarik, seperti Akuntan Publik. Professi Akuntan publik merupakan profesi
yang memberikan penghasilan yang memadai, sehingga kepuasan yang
didapat akan lebih responsive
jika diberikan penghargaan intrisik. Akuntan
akan bekerja lebih baik jika mereka memiliki motivasi intrisik, karena
semangat kerja dibangkitkan oleh tugas yang mereka tangani dan mereka
miliki perasaan positif terhadap tugas tersebut.
Penelitian mengenai komitmen dan kepuasan kerja merupakan topik
yang menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut. Hal ini disebabkan
karena kepuasan kerja adalah sebagai pertanda awal suatu komitmen
organisasional dalam sebuah pergantian akuntan yang berkerja pada Kantor
Akuntan Publik. Selain itu komitmen mendahului kepuasan kerja. Oleh karena
3
itu penelitian yang menguji hubungan tingkat kepuasan kerja dalam
meningkatkan komitmen organisasional merupakan satu topik yang menarik
dan banyak kegunaannya dalam penelitian-penelitian bidang Akuntansi
keprilakuan.
Sri Trisnaningsih (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh
komitmen terhadap kepuasan kerja auditor. Penelitian tersebut mengambil
sampel auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan di Jawa Timur yang
terdaftar pada Direktori Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) per 31 Januari 2000
dan menganalisis pengaruh komitmen organisasional dan komitmen
profesional terhadap kepuasan kerja auditor. Alat uji yang digunakan dalam
penelitian tersebut adalah teknik analisis jalur (path analysis) dan dilakukan
dengan menggunakan bantuan program AMOS 4.0. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa komitmen organisasional dan komitmen profesional
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja auditor.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang pernah
dilakukan oleh Sri Trisnaningsih (2003). Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah sampel penelitian Sri Trisnaningsih adalah
auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur, sedangkan
penelitian ini dilakukan pada tahun 2004 dengan sampel auditor yang bekerja
pada Kantor Akuntan Publik di wilayah eks Karisidenan Surakarta yang
terdaftar pada Direktori Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan
Publik 2001-2002.
4
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis mengambil
judul: “PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN
KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA
AUDITOR (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Eks
Karisidenan Surakarta)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan beberapa penelitian yang ada maka masalah yang
dirumuskan pada penelitian ini adalah: “Apakah komitmen organisasional dan
komitmen professional mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja
Auditor?”.
C. Pembatasan Masalah
Supaya penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka peneliti hanya
mengambil sampel auditor yunior yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik
di wilayah eks Karisidenan Surakarta yang terdaftar pada Direktori Ikatan
Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik 2001-2002. Adapun Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang bersedia menjadi objek penelitian ada lima yaitu
KAP Drs. Rachmad Wahyudi, KAP Drs. Hendri Susanto, KAP Drs. Wartono
dan Co, KAP Drs. Payamta dan Co, KAP Dolly, Bambang dan Sudarmaji.
D. Tujuan Penelitian
5
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya
maka tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
komitmen organisasional dan komitmen professional terhadap kepuasan kerja
Auditor.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
PENDAHULUAN
1
Profesi Akuntan Publik diperlukan untuk dapat memberikan pendapat
atas kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak
memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan
pemakainya. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar
auditor dapat memberikan jaminan mutlak (absolute assurance) mengenai
hasil akhir proses audit yaitu laporan auditor.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kinerja seseorang dalam
suatu bidang pekerjaan, adalah dengan menentukkan besarnya tingkat
kompetensi, professionalisme dan juga komitmen terhadap bidang yang
ditekuninya. Suatu komitmen organisasional menunjukkan suatu daya dari
seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian
organisasi. Oleh karena itu komitmen organisasional akan menimbulkan rasa
ikut memiliki (sense of belonging) bagi pekerja terhadap organisasi.
Disamping komitmen organisasional juga perlu adanya orientasi
professional yang mendasari timbulnya komitmen professional yang
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja. Para professional merasa lebih
senang mengasosiasikan diri mereka dengan organisasi profesi mereka dalam
melaksanakan tugas-tugasnya dan mereka juga lebih ingin untuk mentaati
norma, aturan dan kode etik profesi akuntan dalam memecahkan masalah-
masalah yang mereka hadapi.
1
2
Kode Etik Akuntan adalah norma perilaku yang mengatur hubungan
antara akuntan dengan klien, antara akuntan dengan teman sejawatnya dan
antara profesi dengan masyarakat. Dalam pasal 1 (ayat 2) Kode Etik Akuntan
Indonesia dinyatakan bahwa:”Setiap anggota harus mempertahankan
intergritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugas-tugasnya”. Dalam
mempertahankan obyektivitas dia akan bertindak adil tanpa dipengaruh
tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadi. Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan yang berpraktik
sebagai akuntan publik bertanggung jawab melaksanakan pasal-pasal yang
tercantum dalam Kode Etik Akuntan Indonesia.
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi kepuasan hidup, karena sebagian besar waktu manusia
dihabiskan ditempat kerja. Profesi Akuntan merupakan pilihan karier yang
menarik, seperti Akuntan Publik. Professi Akuntan publik merupakan profesi
yang memberikan penghasilan yang memadai, sehingga kepuasan yang
didapat akan lebih responsive
jika diberikan penghargaan intrisik. Akuntan
akan bekerja lebih baik jika mereka memiliki motivasi intrisik, karena
semangat kerja dibangkitkan oleh tugas yang mereka tangani dan mereka
miliki perasaan positif terhadap tugas tersebut.
Penelitian mengenai komitmen dan kepuasan kerja merupakan topik
yang menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut. Hal ini disebabkan
karena kepuasan kerja adalah sebagai pertanda awal suatu komitmen
organisasional dalam sebuah pergantian akuntan yang berkerja pada Kantor
Akuntan Publik. Selain itu komitmen mendahului kepuasan kerja. Oleh karena
3
itu penelitian yang menguji hubungan tingkat kepuasan kerja dalam
meningkatkan komitmen organisasional merupakan satu topik yang menarik
dan banyak kegunaannya dalam penelitian-penelitian bidang Akuntansi
keprilakuan.
Sri Trisnaningsih (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh
komitmen terhadap kepuasan kerja auditor. Penelitian tersebut mengambil
sampel auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan di Jawa Timur yang
terdaftar pada Direktori Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) per 31 Januari 2000
dan menganalisis pengaruh komitmen organisasional dan komitmen
profesional terhadap kepuasan kerja auditor. Alat uji yang digunakan dalam
penelitian tersebut adalah teknik analisis jalur (path analysis) dan dilakukan
dengan menggunakan bantuan program AMOS 4.0. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa komitmen organisasional dan komitmen profesional
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja auditor.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang pernah
dilakukan oleh Sri Trisnaningsih (2003). Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah sampel penelitian Sri Trisnaningsih adalah
auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur, sedangkan
penelitian ini dilakukan pada tahun 2004 dengan sampel auditor yang bekerja
pada Kantor Akuntan Publik di wilayah eks Karisidenan Surakarta yang
terdaftar pada Direktori Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan
Publik 2001-2002.
4
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis mengambil
judul: “PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN
KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA
AUDITOR (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Eks
Karisidenan Surakarta)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan beberapa penelitian yang ada maka masalah yang
dirumuskan pada penelitian ini adalah: “Apakah komitmen organisasional dan
komitmen professional mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja
Auditor?”.
C. Pembatasan Masalah
Supaya penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka peneliti hanya
mengambil sampel auditor yunior yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik
di wilayah eks Karisidenan Surakarta yang terdaftar pada Direktori Ikatan
Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik 2001-2002. Adapun Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang bersedia menjadi objek penelitian ada lima yaitu
KAP Drs. Rachmad Wahyudi, KAP Drs. Hendri Susanto, KAP Drs. Wartono
dan Co, KAP Drs. Payamta dan Co, KAP Dolly, Bambang dan Sudarmaji.
D. Tujuan Penelitian
5
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya
maka tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
komitmen organisasional dan komitmen professional terhadap kepuasan kerja
Auditor.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: