Pengaruh Pengumuman Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Return Saham Dan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Go Publik Di Bu

BAB I

PENDAHULUAN





1


Dalam dunia bisnis terutama pada perdagangan saham yang terdapat

di pasar modal, banyak sekali aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh para

investor untuk memperoleh keuntungan (return). Ada berbagai macam faktor

yang dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan di pasar modal, diantaranya

adalah informasi yang masuk ke pasar modal tersebut. Informasi memegang

peranan penting terhadap transaksi perdagangan di pasar modal. Para pelaku

di pasar modal sangat membutuhkan setiap informasi yang dapat

mempengaruhi naik turunnya harga surat berharga di pasar modal. Informasi

berkaitan dengan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para investor

untuk memilih portofolio investasi yang efisien. (Indah Kurniawati, 2003:

264-265)

Pasar modal adalah wadah alternatif selain bank dan lembaga non

bank bagi para pemilik modal (investor) untuk melakukan penanaman modal

(investasi). Dalam pasar modal tersedia berbagai financial assets yang

menawarkan berbagai tingkat keuntungan dan resiko yang berbeda. Para

investor tersebut bebas memilih jenis financial assets yang diinginkannya,

dengan harapan bahwa investasi tersebut mampu memberikan keuntungan

yang optimal bagi mereka. Untuk menarik pembeli dan penjual untuk

berpartisipasi, pasar modal harus bersifat likuid dan efisien (Jogiyanto, 2000:


1






2



12). Suatu pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

pembeli dapat membeli surat-surat berharga dengan cepat. Pasar modal

dikatakan efisien jika harga dari surat-surat berharga mencerminkan nilai dari

perusahaan secara akurat, para investor dalam melakukan transaksi di lantai

bursa sangat membutuhkan informasi, dimana informasi tersebut akan

dijadikan dasar keputusan dalam memilih portofolio investasi yang

menguntungkan baik untuk dirinya sendiri maupun perusahaannya.

Pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan dalam

perekonomian suatu negara. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar

modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak

yang mempunyai kelebihan dana) ke borrower (pihak yang memerlukan

dana). Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, lenders

mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari

sisi borrowers tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka

melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil

operasi perusahaan. Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana

yang diperlukan oleh para borrower dan para lender menyediakan dana tanpa

harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk

investasi tersebut (Suad Husnan, 1994: 2).

Sebelum seorang investor memutuskan akan menginvestasikan

dananya di pasar modal ada kegiatan terpenting yang perlu untuk dilakukan,

yaitu penilaian dengan cermat terhadap emiten. Seorang investor harus

percaya bahwa informasi yang diterima adalah informasi yang benar, sistem





3



perdagangan di bursa dapat dipercaya, serta tidak ada pihak lain yang

memanipulasi informasi dan perdangangan tersebut. Syarat yang utama

diinginkan oleh para investor untuk bersedia menjalankan dananya melalui

pasar modal dalam perasaan aman akan investasinya.

Pasar modal sebagai salah satu instrumen keuangan selain bank dan

lembaga keuangan non bank memiliki peranan penting dalam pertumbuhan

ekonomi. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya perusahaan publik

yang berkembang di Indonesia. Perusahaan publik adalah perusahaan yang

sebagian surat berharganya diperjualbelikan di pasar modal. Dengan menjual

sebagian saham atau obligasinya, perusahaan akan memperoleh dana yang

secara umum akan digunakan untuk tujuan ekspansi, perbaikan struktur

permodalan dan diversifikasi. Jadi dengan adanya pasar modal akan terbentuk

suatu alternatif penghimpunan dana ekstern bagi perusahaan (emiten) dengan

biaya yang lebih rendah daripada sistem perbankan. Sedangkan bagi para

pemodal (Investor) adanya pasar modal memungkinkan mereka mempunyai

berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi resiko mereka

(Husnan, 1996: 5-6).

Salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran

saham adalah tingkat harga saham tersebut. Tingginya harga saham akan

mengurangi kemampuan para investor untuk membeli saham tersebut dan

menyebabkan saham tersebut menjadi tidak likuid. Hukum permintaan dan

penawaran kembali berlaku dan sebagai hukum permintan dan penawaran

kembali berlaku dan sebagai konsekuensinya harga saham yang tinggi





4



tersebut akan menurun sampai tercipta posisi keseimbangan yang baru. Cara

yang dilakukan oleh emiten untuk mempertahankan agar sahamnya tetap

berada dalam rentang perdagangan yang optimal sehingga daya beli investor

meningkat terutama untuk investor kecil, yaitu dengan melakukan pemecahan

saham (Ewijaya, 1999: 54).

Pendapat lain yang mengutarakan bahwa untuk menstabilkan harga

saham dengan melakukan pemecahan saham adalah alasan perusahaan

umumnya melakukan pemecahan saham supaya harga sahamnya tidak terlalu

tinggi sehingga dengan harga yang tidak terlalu tinggi akan menguatkan

likuiditas perdagangannya (Jogiyanto, Edisi 2: 298).

Salah satu aspek yang dinilai investor adalah kinerja perusahaan.

Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak digunakan

adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan

(Abdul Halim, 1999). Laporan keuangan paling sering digunakan untuk

mengukur kinerja dengan alasan: (Atkinson, et, al dalam Abdul Halim, 1999)

(1) Umumnya dinilai dapat dipercaya dan konsisten sehingga dapat memberi

suatu landasan yang solid untuk pengembangan struktur pertangungjawaban

dan penghargan (2) Selaras dengan tujuan utama perusahaan menciptakan

profit bagi pemilik, sehingga memberikan suatu fokus pengukuran kinerja

yang konsisten tujuan perusahaan. Kinerja keuangan dapat diukur dari rasio

keuangan, karena rasio keuangan terbukti secara empiris memiliki

kemampuan menjelaskan maupun memprediksi yang cukup tinggi.





5



Beberapa penelitian lain yang dilakukan untuk menguji pengaruh

pemecahan saham terhadap return saham antara lain Grinblatt, Masulis dan

Titman (1984) menunjukkan adanya tingkat keuntungan positif yang

diperoleh investor pada hari pengumuman pemecahan. Berdasarkan pada 224

sampel yang digunakan grinblatt, Masulis dan Titman (1984) melaporkan

bahwa rata-rata return dua hari di sekitar pengumuman adalah 3,29 persen,

sementara Benchmark rata-rata return dua hari adalah 0,16 persen. Kenaikan

rata-rata return diduga karena kemampuan investor memahami kinerja

perusahaan selama tiga tahun sebelum pemecahan yang ditunjukkan dengan

ukuran ROI meningkat selama tiga tahun tersebut.

Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana

pengaruh pemecahan saham terhadap return saham dan kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah pengumuman, khususnya saham biasa yang

melakukan pemecahan saham pada periode 1 Januari 2000 sampai dengan 31

Desember 2002 dan penelitian ini tidak dapat membatasi pada jenis

perusahaan yang diteliti. Dan penulis mengambil judul “Pengaruh

Pengumuman Pemecahan saham (Stock Split) terhadap Return Saham dan

Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Go-Publik di

BEJ)”.









B. Rumusan Masalah





6


Dari uraian di atas yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:
File Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program