Penetapan Kadar Pirantel Pamoat dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet

Abstrak
Penyakit karena cacing (helminthiasis) merupakan penyakit yang diderita oleh 90% anak Indonesia. Obat cacing yang paling banyak digunakan saat ini adalah pirantel pamoat. Monografi sediaan tablet pirantel pamoat hanya dijumpai pada Farmakope International (The International Pharmacopoeia) edisi IV, 2008 yang penetapan kadarnya dilakukan secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Metode ini memerlukan konsentrasi pengukuran yang lebih besar serta waktu dan biaya yang lebih lama dan mahal sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari metode alternatif yang lebih murah dan mudah dalam pelaksanaannya serta menentukan kesesuaian kadar tablet pirantel pamoat baik nama dagang maupun generik yang beredar di pasaran dengan persyaratan kadar yang ditetapkan Farmakope Internasional edisi IV, 2008.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu secara Spektrofotometri Ultraviolet dalam pelarut metanol pada panjang gelombang 289 nm. Metode ini memenuhi persyaratan uji validasi dengan persen perolehan kembali 98,50% dan Relative Standard Deviation (RSD) 1,31%, batas deteksi (LOD) 0,4145 mcg/ml dan batas kuantitasi (LOQ) 1,3818 mcg/ml.
Dari hasil penelitian diperoleh kadar tablet pirantel pamoat generik (Kimia Farma) sebesar 95,85% ± 3,29; pirantel pamoat (Indofarma) 100,42% ± 1,73 dan tablet nama dagang Konvermex® (Konimex) sebesar 93,99% ± 3,08; Combantrin® (Pfizer) 98,79% ± 2,35; Wormetrin® (Erela) 102,20% ± 1,51.
Berdasarkan data di atas menunjukkan kadar pirantel pamoat dalam sediaan tablet generik dan nama dagang memenuhi persyaratan menurut Farmakope Internasional edisi IV (2008), yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etikeFile Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program