Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Angsana (Pterocarpus Indica Willd) Terhadap Pertumbuhan Rambut Kelinci Jantan

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Rambut umumnya tumbuh pada hampir seluruh permukaan kulit kecuali

pada bagian-bagian tertentu seperti telapak tangan, telapak kaki dan kuku. Rambut

sebenarnya bukan merupakan alat vital bagi kehidupan manusia karena manusia

dapat hidup tanpa rambut di badannya, namun jelas bahwa rambut mempunyai

peran dalam proteksi (Azis dan Muktiningsih, 1999).

Rambut pada kulit kepala mempunyai arti penting bagi penampilan

seseorang disamping itu untuk melindungi daerah-daerah tertentu pada kulit dari

lingkungan yang merugikan seperti sinar matahari. Keindahan rambut adalah salah

satu faktor yang menunjang kecantikan seseorang secara keseluruhan. Kecantikan

wajah semata menjadi kurang sempurna apabila rambut tidak terawat dengan baik

dan tidak sehat, rambut yang terawat baik dan sehat akan memberikan kesan yang

menarik (Arumsari, 2003). Perawatan rambut dapat dilakukan dengan berbagai cara

diantaranya dengan tanaman obat. Sejalan dengan perkembangan jaman, ilmu

pengetahuan dan teknologi, kulit batang, akar, daun dan bagian lain dari tumbuhan

dapat dibuat menjadi sediaan kosmetik seperti shampo, minyak rambut, dan tonik

khususnya tonik untuk memacu pertumbuhan rambut.

Pada masa kini bentuk sediaan yang siap pakai sangat dibutuhkan dan

diminati karena dilihat dari segi praktisnya. Hair tonic yang banyak terdapat di

pasaran dan digunakan secara luas oleh masyarakat adalah terbuat dari bahan-bahan

luar negeri seperti jojoba, kolesom, birkin dan lain-lain. Kekayaan alam Indonesia

sangat melimpah termasuk didalamnya tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk

tujuan kesehatan dan kosmetik. Informasi tentang nama tanaman yang dapat

dimanfaatkan sebagai pemacu pertumbuhan rambut belum banyak dipublikasikan

sehingga pemanfaatannya pun belum dapat diketahui oleh masyarakat (Siahaan,

1986).

Tanaman yang sering digunakan dalam perawatan rambut adalah lidah

buaya, seledri, teh dan minyak cem-ceman (Dalimartha dan Soedibyo, 1999).

Sekarang banyak tanaman obat yang diteliti untuk tujuan kosmetik terutama sebagai

penyubur rambut, sebagai contoh adalah tanaman angsana (Pterocarpus indicus

Willd) (Siahaan, 1986). Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa daun angsana

memberikan hasil yang bermakna sebagai pemacu pertumbuhan rambut dengan

menggunakan larutan penyari etanol 80%. Selanjutnya penelitian ini dikembangkan

dengan metode yang sama namun digunakan larutan penyari etanol 70% dengan

berbagai konsentrasi ekstrak yaitu 25%, 50%, 70% dan 100% b/v.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penggunaan obat

tradisional sebagai pemacu pertumbuhan rambut pada khususnya dan

perkembangan obat tradisional pada umumnya.



B. Perumusan Masalah

1. Apakah perbedaan konsentrasi ekstrak etanol 70% daun angsana (Pterocarpus

indicus Willd) dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan rambut?

2. Pada konsentrasi berapakah dari 25%, 50%, 75% dan 100% b/v ekstrak etanol

70% daun angsana efektif untuk mempercepat pertumbuhan rambut?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi

ekstrak etanol 70% daun angsana terhadap pertumbuhan rambut pada kelinci jantan

dan untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif untuk mempercepat

pertumbuhan rambut kelinci jantan.


D. Tinjauan pustaka

1. Tanaman Angsana

a. Sistematika

Tanaman angsana mempunyai sistematika sebagai berikut:
File Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program