Analisis Pengaruh Right Issue Terhadap Struktur Modal Hutang Dan Return Saham Di Busa Efek Jakarta Periode 1997-2000

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal di Indonesia mengalami kemajuan pesat sejak tahun 1989,

setelah pemerintah melaksanakan serangkaian deregulasi bidang keuangan pada

akhir tahun 1988. Keputusan pemerintah akhir tahun 1988 tersebut telah

mengizinkan pemodal asing untuk membeli saham-saham yang diperjualbelikan

di pasar modal (BEJ), telah memberikan peranan yang sangat besar terhadap

boom pasar modal tahun 1989.

Pasar modal secara formal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai

instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh

pemerintah, public outhorities, maupun perusahaan swasta (Suad Husnan, 1994 :

3).

Alasan perusahaan yang akan melakukan go public pada umumnya karena

kesulitan masalah keuangan. Perusahaan yang struktur modalnya sebagian besar

terdiri atas hutang dibandingkan dengan modal sendiri, maka pada suatu saat akan

merasa perlu mengadakan restrukturisasi struktur modalnya. Hal ini dapat

disebabkan sumber dana dari hutang (pinjaman) memiliki konsekuensi berupa

kewajiban membayar beban tetap berupa bunga, sedangkan sumber dana yang

berasal dari modal sendiri (saham) tidak mempunyai beban tetap seperti hutang.

Sumber dana dari hutang atau modal asing merupakan keuntungan pemilik modal

sendiri, jika biaya modal hutang nilainya lebih kecil dari return yang dihasilkan











oleh perusahaan. Satu cara yang dapat ditempuh dalam restrukturisasi modal

adalah dengan menjual sahamnya kepada masyarakat atau go public.

Perusahaan yang sudah go public masih dapat menerbitkan saham baru yang

ditawarkan kepada pemilik lama (right issue), apabila masih membutuhkan

tambahan dana ataupun berkeinginan untuk mengubah struktur modalnya. Cara

ini mengakibatkan perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dana melalui emisi

saham baru, yang tentu saja jumlah modal sendirinya bertambah tetapi tidak dapat

tambahan pemilik baru perusahaan. Perusahaan memenuhi kebutuhan berupa

tidak adanya bunga sebagai beban tetap yang dibayar maupun dana pelunasan

hutang jika sudah jatuh tempo.

Emisi saham baru akan berakibat pada berubahnya struktur modal

perusahaan yang selanjutnya akan mengakibatkan berubahnya biaya modal

keseluruhan. Struktur modal adalah masalah penting dalam pengambilan

keputusan pembelanjaan, sebab akan berakibat langsung terhadap biaya modal,


keputusan Capital Budgeting


dan harga pasar. Struktur perusahaan dirumuskan


dari perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang

digunakan perusahaan tersebut. Emisi saham baru akan berakibat pada

berubahnya struktur modal perusahaan yang selanjutnya akan mengakibatkan

berubahnya biaya modal keseluruhan. Emisi saham baru menuntut kesediaan

pemilik saham yang sudah ada untuk bersedia membagi kepemilikannya kepada

investor baru dan akan mengakibatkan terjadinya dilution. Sebenarnya masalah

ini dapat diatasi dengan cara menawarkan umum terbatas dalam penerbitan saham












baru tersebut (right issue) yang harapannya adalah menurunnya tingkat debt to


equity ratio


dan biaya modal perusahaan. Pada hakikatnya perusahaan


mengharapkan adanya peningkatan return saham yang diterima setiap laba saham

bila dibandingkan sebelum terjadi right issue.


Penerbitan right issue


diharapkan mampu menaikkaan biaya modal dan


return saham. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa dengan penerbitan right


issue


juga dapat menurunkan biaya modal dan return saham, karena hal tersebut


dapat dipengaruhi oleh mikro faktor seperti perbedaan struktur modal, ataupun

dipengaruhi oleh makro faktor seperti kondisi perekonomian secara global, politik

dan budaya yang tidak dapat terkendali (Arif Budiarto dan Zaki Baridwan, 1999).

Menurut penelitian empiris Sri Hermuningsih (1996) penerbitan right issue

berpengaruh terhadap penurunan biaya modal meskipun tidak significant.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Arif Budiarto dan Zaki Baridwan


(1999) kebijakan right issue


adalah upaya emiten untuk menekan biaya emisi


serta untuk menambah jumalah saham yang beredar. Adanya penawaran saham

terbatas diharapkan akan ada reaksi pasar atau perubahan harga saham, sehingga

dapat meningkatkan likuiditas saham. Dari berbagai penelitian empiris yang ada,

maka penerbitan right issue dapat berpengaruh menaikkan maupun menurunkan

biaya modal dan return saham, karena faktor-faktor yang mempengaruhi hal

tersebut.

Penelitian tentang analisis pengaruh right issue terhadap stuktur modal

biaya hutang dan return saham pernah dilakukan oleh GM Djoko Hanantijo












(2001). Adapun perbedaannya adalah tahun diterbitkannnya right issue tersebut

yaitu tahun 1997-2000.



B. Perumusan Masalah

1. Apakah right issue akan dapat menurunkan biaya modal rata-rata?

2. Apakah perubahan struktur modal karena right issue akan berpengaruh positif

terhadap return perusahaan?

3. Apakah right issue akan berpengaruh lebih besar terhadap return saham?



C. Pembatasan Masalah

Agar dalam pembatasan lebih terperinci pada permasalahan dan tidak

menyimpang jauh dari judul, permasalahan kami batasi ada:
File Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program