ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan menguji korelasi investment opportunity set (IOS) sebagai proksi pertumbuhan suatu perusahaan terhadap abnormal return perusahaan. Variabel proksi IOS yang digunakan adalah market to book value of assets (MKTBKASS), market to book value of equity (MKTBKEQ), ratio of capital expenditures to book value of asset (CAPBVA), dan rasio EPS/Price. Nilai masing-masing indikator dianalisis menggunakan common factor analysis. Faktor-faktor tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan suatu indek tertentu. Selanjutnya diperingkat dari nilai terrendah ke nilai tertinggi. Tiga puluh persen nilai indeks tertinggi dikelompokkan sebagai perusahaan tumbuh dan tiga puluh persen terrendah dikelompokkan sebagai perusahaan tidak bertumbuh. Keempat variabel proksi IOS dikorelasi dengan besarnya cumulative abnormal return menggunakan beta saham yang dikoreksi dengan menggunakan metode Fowler dan Rourke (1983) dengan menggunakan periode maju empat hari dan mundur empat hari.
Sebelum dilakukan pengujian korelasi antara nilai IOS dengan cummulative abnormal return, dilakukan pengujian normalitas variable terlebih dahulu. Pengujian menggunakan one sample kolmogorov smirnov test. Dari hasil pengujian, variable proksi IOS tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu pengujian model korelasi menggunakan non parametric correlation model Kendall’s tau_b. Pemilihan sampel perusahaan secara purposive dan dilakukan selama lima tahun periode pengamatan yaitu yahun 1999-2003, dan terpilih sebanyak 160 perusahaan tumbuh dan 160 perusahaan tidak tumbuh.
Hasil pengujian nonparametris correlation model dengan uji Kendall’s tau_b menunjukkan bahwa rasio proksi IOS MKTBKASS berkorelasi positif terhadap CAR perusahaan tumbuh, MKTBKASS berkorelasi negatif terhadap CAR perusahaan tidak bertumbuh, MKTBKEQ berkorelasi positif terhadap CAR perusahaan tumbuh, MKTBKEQ tidak berkorelasi negatif terhadap CAR perusahaan tidak bertumbuh, CAPBVA tidak berkorelasi positif terhadap CAR perusahaan tumbuh, CAPBVA berkorelasi negatif terhadap CAR perusahaan tidak bertumbuh, E/P berkorelasi positif terhadap CAR perusahaan tumbuh, dan E/P tidak berkorelasi negatif terhadap CAR perusahaan tidak bertumbuh.
Penelitian ini bertujuan menguji korelasi investment opportunity set (IOS) sebagai proksi pertumbuhan suatu perusahaan terhadap abnormal return perusahaan. Variabel proksi IOS yang digunakan adalah market to book value of assets (MKTBKASS), market to book value of equity (MKTBKEQ), ratio of capital expenditures to book value of asset (CAPBVA), dan rasio EPS/Price. Nilai masing-masing indikator dianalisis menggunakan common factor analysis. Faktor-faktor tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan suatu indek tertentu. Selanjutnya diperingkat dari nilai terrendah ke nilai tertinggi. Tiga puluh persen nilai indeks tertinggi dikelompokkan sebagai perusahaan tumbuh dan tiga puluh persen terrendah dikelompokkan sebagai perusahaan tidak bertumbuh. Keempat variabel proksi IOS dikorelasi dengan besarnya cumulative abnormal return menggunakan beta saham yang dikoreksi dengan menggunakan metode Fowler dan Rourke (1983) dengan menggunakan periode maju empat hari dan mundur empat hari.
Sebelum dilakukan pengujian korelasi antara nilai IOS dengan cummulative abnormal return, dilakukan pengujian normalitas variable terlebih dahulu. Pengujian menggunakan one sample kolmogorov smirnov test. Dari hasil pengujian, variable proksi IOS tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu pengujian model korelasi menggunakan non parametric correlation model Kendall’s tau_b. Pemilihan sampel perusahaan secara purposive dan dilakukan selama lima tahun periode pengamatan yaitu yahun 1999-2003, dan terpilih sebanyak 160 perusahaan tumbuh dan 160 perusahaan tidak tumbuh.
Hasil pengujian nonparametris correlation model dengan uji Kendall’s tau_b menunjukkan bahwa rasio proksi IOS MKTBKASS berkorelasi positif terhadap CAR perusahaan tumbuh, MKTBKASS berkorelasi negatif terhadap CAR perusahaan tidak bertumbuh, MKTBKEQ berkorelasi positif terhadap CAR perusahaan tumbuh, MKTBKEQ tidak berkorelasi negatif terhadap CAR perusahaan tidak bertumbuh, CAPBVA tidak berkorelasi positif terhadap CAR perusahaan tumbuh, CAPBVA berkorelasi negatif terhadap CAR perusahaan tidak bertumbuh, E/P berkorelasi positif terhadap CAR perusahaan tumbuh, dan E/P tidak berkorelasi negatif terhadap CAR perusahaan tidak bertumbuh.