Pengaruh Return On Investment, Earning per Share, Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta

BAB I

PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Penelitian

Era baru yang tengah di hadapi dunia saat ini di tandai dengan

globalisasi dunia sebagai akibat semakin banyaknya negara melakukan

reformasi ekonomi yang ditunjang pula dengan kemajuan teknologi.

Globalisasi sendiri mengandung pengertian bahwa setiap negara, bahkan

setiap bisnis dan perusahaan menghadapi persaingan global baik secara

langsung maupun tidak langsung. Globalisasi telah mengubah secara dratis

pola produksi dari perusahaan-perusahaan multinasional, yang semula

berupaya untuk memproduksi bagian-bagian tertentu saja dan bagian-bagian

lainnya diproduksi oleh perusahaan-perusahaan lain yang bertindak sebagai

pemasok sehingga terjadi internasionalisasi produksi (Sastrowardoyo, 1997:3).

Sejalan dengan adanya perubahan tersebut menuntut para pengusaha

untuk lebih proaktif dan reaktif terhadap setiap perubahan yang terjadi

disekelilingnya. Perusahaan yang unggul dan kompetitiflah yang akan mampu

bertahan dalam persaingan global dewasa ini dan demikian pula sebaliknya.

Untuk dapat unggul dalam persaingan setiap perusahaan harus

mampu memiliki kinerja perusahaan yang baik dan sumber pembiayaan yang

besar untuk investasi jangka panjang, baik dalam rangka


rehabilitasi/replacement, modernisasi/reconditioning, ekspansi

pendirian proyek baru.


maupun








Pasar modal dirancang untuk investasi jangka panjang. Pasar modal

memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan saham maupun obligasi untuk

mendapatkan dana segar dari masyarakat. Penjualan saham kepada masyarakat

(go public) sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan, selain

memberikan dampak positif terhadap struktur permodalan perusahaan,

kemampuan perusahaan untuk menghindarkan diri dari kondisi debt to equity

ratio (yaitu perbandingan antara hutang dengan modal sendiri) yang terlalu

tinggi, juga meningkatkan kemampuan perusahaan untuk melakukan investasi

pada proyek-proyek perluasan (ekspansi) maupun penganekaragaman usaha

(diversifikasi).

Perusahaan yang go public (menjual sahamnya kepada masyarakat)

dapat memperjualbelikan saham dan sekuritas lain secara luas dipasar

sekunder setelah melalui masa penjualan dipasar perdana. Harga saham

dipasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli

dan penjual. Besarnya permintaan dan penawaran ini dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu pertama, faktor internal perusahaan, merupakan faktor yang

berhubungan dengan kebijakan internal pada suatu perusahaan beserta kinerja

yang telah dicapai. Hal ini berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya dapat

dikendalikan oleh manajemen. Misalnya pendapatan per lembar saham,

besarnya deviden yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan, prospek dimasa

yang akan datang dan rasio antara utang dan equity. Kedua faktor eksternal

perusahaan, yaitu hal-hal diluar kemampuan perusahaan atau diluar

kemampuan manajeman untuk mengendalikan. Misalnya, munculnya gejolak







politik pada suatu negara, perubahan kebijakan moneter, dan laju inflasi yang

tinggi.

Untuk menilai investasi saham digunakan beberapa analisis yaitu

analisis tentang kondisi politik, kondisi pasar global yang mempengaruhi

aliran dana investasi yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis

teknikal berusaha menilai prospek harga saham dari waktu ke waktu. Analisis

fundamental berusaha menilai suatu saham berdasarkan riset data yang

meliputi riset tentang kondisi ekonomi yang meliputi inflasi, suku bunga

pertumbuhan ekonomi nasional, pengangguran, kurs valas dan kondisi

ekonomi lain dan riset tentang investasi yaitu analisis tentang data-data

laporan keuangan perusahaan dan rasio-rasio keuangan perusahaan yang

meliputi total penghasilan, laba operasional, total penjualan, prospek

pemasaran, team work management, price earning ratio, earning per share,

dividend yield, net worth, book value,profitability, operating ratio, curent

ratio, current asset, debt ratio, dan debt to equity ratio (Hari Prabowo, 1996).

Dari uraian latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk

meneliti pengaruh antara indikator kemampuan modal yang diinvestasikan

(return on investment), laba per lembar saham (earning per share) dan

pendekatan laba (price earning ratio) terhadap harga saham perusahaan-

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Oleh karena itu,

penulis memberi judul skripsi :







“PENGARUH ROI, EPS, PER TERHADAP HARGA SAHAM

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK JAKARTA (PERIODE 2000-2002)”.



1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :
File Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program