Optimasi Fase Gerak Metanol – Air Dalam Analisis Tablet Campuran Parasetamol Dan Kofein Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) ABSTRAK

ABSTRAK
Kadar kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor resiko utama penyebab arterosklerosis. Pengobatan untuk penderita kolesterol tinggi dengan obat-obatan kimia harganya relatif mahal dan memiliki efek samping sehingga masyarakat sudah menggunakan obat tradisional untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi. Salah satunya adalah rimpang temu giring.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol rimpang temu giring terhadap kadar kolesterol darah marmot yang dibuat hiperkolesterolemia dengan cara memberikan makanan induksi berupa pakan yang dicampur dengan kuning telur (dosis 1% bb) serta lemak kambing 15 g/100 g jumlah pakan diberikan selama 14 hari.
Pada penelitian dilakukan karakterisasi simplisia, ekstraksi serbuk simplisia dan uji efek penurun kadar kolesterol ekstrak etanol rimpang temu giring (Curuma heyneana Valeton & Zijp.., suku Zingiberaceae) terhadap marmot yang dibuat hiperkolesterolemia. Ekstrak etanol rimpang temu giring diberikan secara oral dengan dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB. Simvastatin dosis 0,80 mg/kg BB sebagai pembanding positif, dan suspensi Na-CMC 0,5% sebagai pembanding negatif.
Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia rimpang temu giring diperoleh kadar air 9,13%, kadar abu total 4,54%, kadar abu tidak larut dalam asam 1,66%, kadar sari larut dalam air 17,17%, kadar sari larut dalam etanol 11,71%. Ekstraksi dilakukan secara perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol 95%.
Dari hasil pengujian statistik diperoleh bahwa pada pemberian ekstrak etanol rimpang temu giring dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB dan 400 mg/kg BB memberikan penurunan kadar kolesterol yang tidak berbeda secara nyata dengan pemberian suspensi simvastatin 0,80 mg/kg BBFile Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program