Pasien TB Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

Abstrak
Kebanyakan obat-obatan saat ini tidak efektif dalam mengobati penyakit TB. Hal ini disebabkan oleh pemakaian obat yang tidak teratur dan pemakaian dosis obat yang tidak tepat pada dosisnya, sehingga obat yang diberikan tidak tampak memberikan efek terapi pada pasien. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan kadar obat-obat TB.
Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan kadar rifampisin dalam tubuh pasien tuberkulosis secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan metode fase terbalik (fase gerak bersifat polar dan fase diam bersifat non polar), menggunakan kolom ODS C18, fase gerak yang digunakan campuran buffer phosfat pH 2,6 : acetonitril (55:45) dengan laju alir 0,8 ml/menit, pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 254 nm.
Karena sifat rifampisin ini mudah teroksidasi pada suhu kamar maka sangat perlu ditambahkan anti oksidasi. Anti oksidan yang digunakan pada penelitian ini adalah vitamin C dari hasil orientasi diperoleh hasil uji identifikasi dari rifampisin yaitu dengan waktu retensi pada menit ke 13,493 - 14,780 menit.
Hasil uji identifikasi yang dilakukan terhadap sampel pasien diperoleh waktu retensi 14,313, dimana luas area puncak rifampisin dengan koefisien korelasi (r) = 0,9877 dan dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y = 786175,4494 X - 276075,9301. Batas Deteksi dan Batas Kuantifikasi berturut-turut adalah 3,342069 mM dan 11,14023 mM. Hasil pemeriksaan kadar rifampisin dalam plasma darah pasien tuberkulosis adalah 1,3593 mMFile Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program