BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peralihan Indonesia dari negara pertanian menjadi negara industri telah
mengubah perilaku atau gaya hidup dan kebiasaan masyarakat, erat kaitannya dengan
timbulnya penyakit infeksi, yaitu penyakit akibat kemunduran pertumbuhan sel
(penyakit degeneratif) seperti penyakit jantung dan juga penyakit kanker (Anonim,
1995).
Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai jenis tanaman yang
banyak digunakan sebagai obat tradisional. Pada umumnya khasiat tanaman tersebut
belum dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Dalam program pembinaan
penggunaan tanaman obat tradisional Departemen Kesehatan menganjurkan agar
dilakukan penelitian ilmiah tentang khasiat tanaman obat tradisional (Rahayu, 2003).
Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman
kenikir (Cosmos caudatus H.B.K). Tanaman ini banyak digunakan sebagai obat
tradisional untuk penambah nafsu makan, obat lemah lambung dan untuk mengusir
serangga. Menurut Budayanti (2004) yang telah malakukan penelitian terhadap
tanaman kenikir (Cosmos caudatus H.B.K), diketahui bahwa minyak atsiri yang
terkandung dalam rendaman daun kenikir (Cosmos caudatus H.B.K) mempunyai
efek sebagai penolak nyamuk. Kandungan kimia daun kenikir adalah saponin,
flavonoid, polifenol dan minyak atsiri (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
Untuk menguji kebenaran ilmiah laporan tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui aktivitasnya secara ilmiah. Salah satu metode
pendahuluan yang sederhana, cepat, mudah dan murah untuk penelitian ini adalah
dengan melakukan uji toksisitas terhadap larva Artemia salina Leach dalam uji Brine
Shrime Test (BST). Hasil uji dinyatakan toksik, bila ekstrak tanaman tersebut
memiliki LC50<
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peralihan Indonesia dari negara pertanian menjadi negara industri telah
mengubah perilaku atau gaya hidup dan kebiasaan masyarakat, erat kaitannya dengan
timbulnya penyakit infeksi, yaitu penyakit akibat kemunduran pertumbuhan sel
(penyakit degeneratif) seperti penyakit jantung dan juga penyakit kanker (Anonim,
1995).
Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai jenis tanaman yang
banyak digunakan sebagai obat tradisional. Pada umumnya khasiat tanaman tersebut
belum dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Dalam program pembinaan
penggunaan tanaman obat tradisional Departemen Kesehatan menganjurkan agar
dilakukan penelitian ilmiah tentang khasiat tanaman obat tradisional (Rahayu, 2003).
Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman
kenikir (Cosmos caudatus H.B.K). Tanaman ini banyak digunakan sebagai obat
tradisional untuk penambah nafsu makan, obat lemah lambung dan untuk mengusir
serangga. Menurut Budayanti (2004) yang telah malakukan penelitian terhadap
tanaman kenikir (Cosmos caudatus H.B.K), diketahui bahwa minyak atsiri yang
terkandung dalam rendaman daun kenikir (Cosmos caudatus H.B.K) mempunyai
efek sebagai penolak nyamuk. Kandungan kimia daun kenikir adalah saponin,
flavonoid, polifenol dan minyak atsiri (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
Untuk menguji kebenaran ilmiah laporan tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui aktivitasnya secara ilmiah. Salah satu metode
pendahuluan yang sederhana, cepat, mudah dan murah untuk penelitian ini adalah
dengan melakukan uji toksisitas terhadap larva Artemia salina Leach dalam uji Brine
Shrime Test (BST). Hasil uji dinyatakan toksik, bila ekstrak tanaman tersebut
memiliki LC50<