Studi Perbandingan Pemanfaatan Jeruk Nipis, Asam Cuka, dan Asam Jawa dalam Pengikatan Plumbum (Pb) pada Cumi-Cumi di Perairan Belawan

Abstrak
Cumi-cumi di perairan Belawan dinyatakan telah tercemar oleh logam berat plumbum (Pb). Untuk mengatasi dampak toksik dari logam berat ini, diperlukan upaya untuk menurunkan kadar plumbum (Pb) dalam cumi-cumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa pengaruh berbagai larutan perendam sebagai upaya menurunkan kandungan logam berat Pb. Penetapan kadar dilakukan sebelum dan sesudah perendaman dengan menggunakan jeruk nipis, asam cuka, dan asam jawa.
Kandungan Pb pada cumi-cumi ditetapkan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan pereaksi ditizon 0,005% pada pH 7 dimana akan terbentuk warna merah tua. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom Elektrotermal pada panjang gelombang 217, 0 nm.
Hasil analisis menunjukkan kadar Pb setelah dilakukan perendaman dengan menggunakan jeruk nipis selama 30 menit dan 60 menit mengalami penurunan masing-masing sebesar 72,06% dan 70,61% untuk metode destruksi basah dan 74,47% dan 74,04% untuk metode destruksi kering, dengan asam cuka selama 30 menit dan 60 menit mengalami penurunan masing-masing sebesar 75,00% dan 75,06% untuk metode destruksi basah dan 76,99% dan 77,31% untuk metode destruksi kering, dan dengan asam jawa selama 30 menit dan 60 menit mengalami penurunan masing-masing sebesar 71,92 % dan 72,47 % untuk metode destruksi basah dan 74,71 % dan 74,47 % untuk metode destruksi kering.
Perendaman cumi-cumi dalam jeruk nipis, asam cuka, maupun asam jawa efektif menurunkan kadar logam timbal (Pb) dalam cumi-cumi yang berasal dari perairan Belawan.
File Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program