Kegiatan Dakwah Kultural Melalui Terbitan Buku-Buku Agama Islam

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi, dakwah mengalami kemajuan yang sama pesatnya. Kemajuan ini secara eksplisit terletak pada sarana yang mendukungnya yaitu media massa. Dalam hal ini media massa memberi peran yang sangat dominant terkait dengan pesatnya perkembangan dakwah saat ini..
Indikasi ini dapat dilihat dengan adanya berbagai metode penyampaian dakwah yang dilakukan secara modern dan instan seperti penggunaan media massa dengan segala bentuknya. Kegiatan dakwah melalui media massa itu banyak sekali ragamnya, mulai dari buku bacaan, koran, majalah, film/sinetron, diskusi, ceramah umum sampai selingan-selingan acara di TV juga kadang-kadang dimanfaatkan untuk kegiatan dakwah. Dakwah, kini seolah menjadi trend yang menjamur dan dampaknya muncul berbagai lembaga dakwah, khususnya dakwah melalui penerbitan yang menggunakan sarana majalah, bulletin, leaflet, dan sebagainya.
Realitas di atas bisa menjadi kunci bagi keberhasilan dakwah Islamiyah, sebab hal itu dapat mempermudah para da’i (juru dakwah) dalam melakukan kegiatan dakwah. Terkait dengan perkembangan dan kemajuan teknologikomunikasi dan informasi, khususnya yang menyangkut cara-cara penyampaian dakwah, Rasulullah Muhammad SAW juga menegaskan bahwa ummat manusia haruslah mengikuti perkembangan jaman ---selain untuk mencapai Tujuan agama juga untuk kemaslahatan umat itu sendiri--- selama hal tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Begitu pula dengan fenomena-fenomena di atas, tidak menjadi masalah selama hal tersebut tidak mengingkari ajaran Islam dan tidak terkesan menjual agama serta merendahkan agama. Hal ini ditegaskan pula oleh Allah SWT melalui beberapa firmanNYA, antara lain:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik….”(QS 16:125) “…Kalimat Allah itulah yang tertinggi…” (QS 9:40) “…dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah,….”(QS 2:41).

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya Agama Islam tidak melarang orang untuk melakukan dakwah sepanjang kegiatan itu dilakukan dengan cara-cara yang baik, santun, tidak merendahkan, dan sekaligus tidak dilarang untuk menggunakan hasil-hasil kemajuan teknologi demi tercapainya atau terwujudnya Tujuan baik dari Agama Islam.
Terkait dengan penggunaan teknologi dalam kegiatan dakwah, maka ada beberapa keuntungan dalam melakukan dakwah dengan menggunakan media cetak, diantaranya adalah luasnya cakupan dan daya jangkau kegiatan dakwah. Dengan demikian, peluang berhasilnya kegiatan dakwah menjadi semakin besar pula, sebab seperti yang telah disinggung di atas, konsumen media cetak itu adalah masyarakat luas. Oleh karenanya logis pula bila kegiatan dakwah yang dilakukan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik, akan dapat menjangkau masyarakat secara luas.
Kegiatan dakwah melalui media massa, khususnya melalui media cetak, sudah tentu melibatkan industri penerbitan dan sekaligus terkait erat dengan kegiatan ekonomi. Ini dapat dilihat dari adanya berbagai kegiatan yang menyangkut pengadaan, produksi, distribusi, pemasaran, dan sebagainya. Terkait dengan sarana media cetak, maka kegiatan pemasaran (marketing) sangat berperan penting karena keberhasilan pemasaran berarti meluasnya kegiatan dakwah di masyarakat. Dalam konteks ini, perusahaan industri penerbitan memiliki posisi yang sangat kuat. Hanya saja permasalahannya adalah: apakah ada konflik kepentingan (conflict of interests) yang dihadapi industri penerbitan khususnya penerbit buku-buku Agama Islam, buku-buku dakwah Islam, dalam artian bahwa apakah industri penerbitan, khususnya perusahaan penerbitan, itu lebih mementingkan aspek ekonominya yaitu memperoleh keuntungan sebesar-besarnya sesuai prinsip ekonomi, atau tetap memiliki dan mempertahankan idealisme bahwa mencari keuntungan memang dilakukan tetapi di samping itu tetap mempertahankan prinsip bahwa dengan menerbitkan buku-buku dakwah mereka tetap memiliki tanggung jawab moral untuk ikut memelihara dan memperbaiki etika sosial dan etika agama sehingga tetap ikut andil dalam amar ma’ruf nahi munkar.
Bila menilik adanya konflik kepentingan terkait dengan idealisme perusahaan, maka hal ini akan merujuk kepada visi dan misi perusahaan. Apakah visi dan misi itu sejalan dengan keinginan dan cita-cita seluruh pelaku bisnis di dalamnya? Apakah visi dan misi itu dituangkan di dalam berbagai kebijakan yang implementasinya dilakukan secara terus menerus? Hal inilah yang akan menjadi bahan kajian. Kajian atau analisis di sini pada dasarnya, merupakan upaya untuk menjawab atau membuktikan mengenai implementasi dari adanya visi dan misi perusahaan melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan. Pada konteks ini, penulis ingin melihat secara lebih dekat, lebih fokus pada berbagai upaya yang dilakukan preusan penerbitan, khususnya penerbit PT. Ufuk Press, yang menerbitkan buku-buku yang bertemakan ke-Islam-an di mana yang menjadi fokus adalah: apakah ada kaitan erat antara visi dan misi perusahaan dengan produk yang dihasilkannya yaitu berupa buku-buku dakwah Isalm. Secara implisit, hal ini juga berarti akan melihat secara fokus lepada unsur dakwah yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan konsekuensi logis yang muncul karena adanya terbitan buku-buku dimaksud. Memang, setiap upaya, apapun upaya itu, pasti akan ada kendala yang menghadangnya baik itu yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Hanya saja kendala ini bukanlah fokus utama dari kajian dalam studi ini meskipun akan pula dibahas di dalamnya tetapi tidak dengan porsi yang besar.
Fokus kajian ini, yang penulis anggap sangat menarik, adalah mengenai idealisme perusahaan (yang dituangkan dalam visi dan misi perusahaan) dengan realitas yang ada. Artinya, niat untuk melakukan kegiatan dakwah, yang notabene tidak melirik pada aspek komersial dan menghasilkan keuntungan yang besar, dengan kepentingan bisnis perusahaan yang selalu menghitung besarnya keuntungan finansial yang diperoleh. Ini memang dilematik, di satu pihak perusahaan harus bertahan (survive) dan itu harus dilakukan dengan cara mencari untung yang sebesar-besarnya, sesuai dengan prinsip ekonomi. Tetapi, dilain pihak, panggilan dakwah dengan menerbitkan buku-buku agama dan dakwah Islam yang nota bene kurang dilirik masyarakat. Ini artinya, keuntungan tidaklah besar. Dengan keuntungan yang sedikit perusahaan dapat bertahan.
Atas dasar asumís di atas, maka penulis ingin melakukan kajian pada perusahaan penerbitan, khususnya, pada penerbit PT. Ufuk Press yang selama ini panulis anggap telah berkontribusi dalam dunia dakwah, baik secara moral dan materi, melalui terbitan buku-buku yang bertajuk agam Islam. Atas hal ini maka penulis mengajukan judul: ANALISIS MENGENAI UPAYA KEGIATAN DAKWAH KULTURAL MELALUI TERBITAN BUKU-BUKU AGAMA ISLAM File Selengkapnya.....

Teman DiskusiSkripsi.com


 

Free Affiliasi Program